Wujudkan Pertanian Maju! BPP Ngombol Bahas Programa Penyuluhan 2026

Berita Terkait

• Tahap Seleksi PNS Berprestasi Dimulai, Sunarno Wakili Kecamatan Ngombol0
• Kecamatan Ngombol Hadiri Musrenbang RKPDesa Tahun Anggaran 2026 di Desa Kalitanjung0
• Musdesus Desa Secang Bahas Penguatan Kelembagaan Koperasi Desa Merah Putih0
• Musdesus Desa Kedondong-Kuwukan Bahas Dukungan Penguatan Kelembagaan Koperasi Desa Merah Putih0
• Kecamatan Ngombol Hadiri FGD Penyusunan Masterplan Kawasan Pantai Selatan0
• Hotline Invoasi Terap Angkasa 0
• Monitoring Dana Transfer di Desa Wonosari, Fokus pada Pembangunan Talud Jalan0
• Kecamatan Ngombol Fokus Bahas Dukungan dan Pengembalian Pinjaman Koperasi Desa Merah Putih0
• Kecamatan Ngombol Hadiri Desk Rekonsiliasi BMD Triwulan III Tahun 2025 di BPKPAD Purworejo0
• Sekcam Ngombol Hadiri Pembinaan Statistik Sektoral Kecamatan di Setda Purworejo0

Berita Populer

• PELANTIKAN BPD PENGGANTI ANTAR WAKTU (PAW) BPD DESA SUSUK
• KEGIATAN POSYANDU BALITA DI DESA NGOMBOL
• RAPAT PLENO TERBUKA REKAPITULASI DAFTAR PEMILIH HASIL PEMUTAKHIRAN (DPHP) PEMILU 2024
• PELATIHAN PIDATO BAHASA JAWA BAGI WARGA MASYARAKAT DESA NGOMBOL
• MUSYAWARAH DESA (MUSDES-RPJMDES 2019-2025) DESA DEPOKREJO
• PENUTUPAN TURNAMEN BOLA VOLI ARMADA CUP I 2019
• SEJARAH DESA KLANDARAN KECAMATAN NGOMBOL
• KEGIATAN KARANG TARUNA DESA PAGAK
• AKTIFITAS DI RUANG KASI TATA PEMERINTAHAN KECAMATAN NGOMBOL
• Bimbingan Teknis Aplikasi e-BMD Dalam Rangka Implementasi Permendagri Nomor 47 tahun 2021

Pada Jumat, 21 November 2025, telah dilaksanakan kegiatan Penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian Tahun 2026 oleh Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Ngombol di Pendopo Balai Desa Kembangkuning. Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan kelompok tani dari seluruh desa se-Kecamatan Ngombol. Hadir mewakili Camat Ngombol, Pujiharti, S.E., selaku Kasi Pembangunan Kecamatan Ngombol, yang menyampaikan dukungan terhadap penyusunan programa sebagai upaya memperkuat arah pembangunan pertanian Kecamatan Ngombol.

Acara dibuka oleh Koordinator PPL Ngombol, Siti Lestari, S.P., yang menegaskan bahwa penyusunan programa merupakan pedoman kunci bagi penyuluh dalam merencanakan kegiatan tahunan. Menurutnya, sebuah programa yang baik harus berbasis data dan analisis lapangan, serta mampu menjawab kebutuhan nyata petani. Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antara penyuluh, kelompok tani, desa, dan kecamatan untuk memastikan penyuluhan berjalan efektif dan memberikan manfaat langsung kepada pelaku utama pertanian.

Sambutan dilanjutkan oleh perwakilan DKPP Kabupaten Purworejo yang menyampaikan bahwa pemerintah kabupaten akan terus mendukung optimalisasi penyuluhan sebagai ujung tombak keberhasilan pembangunan pertanian daerah. Pada kesempatan berikutnya, Pujiharti, S.E. selaku perwakilan Kecamatan Ngombol memberikan sambutan dengan menekankan komitmen kecamatan dalam mendukung upaya peningkatan produktivitas dan kapasitas petani. Ia juga mendorong peserta untuk aktif berkontribusi dalam penyusunan programa agar rencana kerja penyuluhan benar-benar mencerminkan kondisi di masing-masing desa.

Pada sesi inti, PPL Ngombol menyampaikan materi yang menjadi dasar penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian Tahun 2026. Pemaparan dilakukan lebih terperinci, dimulai dari gambaran umum wilayah pertanian Kecamatan Ngombol yang meliputi luas lahan sawah 3.425 hektare, lahan kering 1.415 hektare, serta 57 desa dengan total 5.442 petani yang terdaftar dalam e-RDKK. Data tersebut menunjukkan betapa besarnya potensi pertanian di Kecamatan Ngombol yang perlu dikelola secara terarah melalui penyuluhan yang berkualitas.

PPL kemudian menguraikan potensi pertanian mencakup tanaman pangan, hortikultura, peternakan, dan perkebunan. Dijelaskan bahwa beberapa komoditas unggulan seperti padi, jagung, cabai, dan aneka sayuran telah menjadi basis utama mata pencaharian masyarakat. Di sektor peternakan, populasi ternak yang cukup besar juga membutuhkan perhatian terkait kesehatan hewan dan manajemen pakan. Selain itu, PPL menjelaskan keberadaan kelembagaan kelompok tani yang tersebar di seluruh desa dan berfungsi sebagai mitra strategis dalam menyampaikan inovasi pertanian.

Materi kemudian dilanjutkan dengan evaluasi kegiatan dan bantuan yang telah diterima pada tahun 2025. PPL menyebutkan beberapa bantuan alsintan seperti traktor, transplanter, rotavator, kendaraan roda tiga, dan sprayer yang telah membantu meningkatkan efisiensi pekerjaan tani. Selain itu, terdapat bantuan benih padi dan jagung, serta pelaksanaan program P2B (Pekarangan Pangan Bergizi), Program Champion Cabai, IRPOM, hingga pembangunan prasarana seperti rehabilitasi jaringan irigasi tersier (RJIT) dan jalan usaha tani (JUT). PPL juga menegaskan pentingnya optimalisasi penggunaan berbagai bantuan tersebut agar memberikan hasil maksimal di lapangan.

Pada bagian permasalahan, PPL mengidentifikasi sejumlah tantangan yang masih dihadapi petani, seperti adanya lahan bero pada musim tanam ketiga, penerapan jajar legowo yang belum merata, pemanfaatan pupuk organik dan jerami yang masih rendah, serta serangan organisme pengganggu tanaman (OPT) seperti tikus dan keong. Pengendalian OPT ramah lingkungan juga dinilai masih kurang. Selain itu, PPL menyoroti kurang optimalnya administrasi kelompok tani, minimnya modal kelompok, serta belum maksimalnya adopsi teknologi modern. Regenerasi petani milenial, yang menjadi salah satu faktor penting keberlanjutan pertanian, juga dinilai masih memerlukan perhatian serius.

Selanjutnya, PPL menyampaikan tujuan penyusunan programa 2026, yaitu meningkatkan produksi dan produktivitas komoditas pertanian, memperkuat ketahanan pangan melalui sistem pertanian terpadu, meningkatkan kesuburan tanah dengan pemanfaatan pupuk organik dan pemupukan berimbang, serta mendorong modernisasi pertanian melalui mekanisasi dan digitalisasi pertanian. Tujuan lain adalah meningkatkan nilai tambah produk pertanian melalui jejaring agribisnis yang lebih kuat, serta meningkatkan kesejahteraan petani beserta keluarganya.

PPL kemudian memaparkan rencana kegiatan penyuluhan yang akan dilaksanakan pada tahun 2026, mulai dari penyuluhan budidaya tanaman pangan dan hortikultura, pengendalian OPT terpadu, demplot dan demonstrasi cara, pelatihan dan kunjungan, study banding, farmer field day, hingga pelayanan kesehatan hewan. Selain itu, penyuluh juga akan memperkuat penyebaran informasi pertanian melalui berbagai media, baik online maupun offline, serta meningkatkan koordinasi lintas sektor untuk mendukung pembangunan pertanian yang lebih terintegrasi.

Kegiatan berlangsung komunikatif dengan sesi diskusi yang melibatkan kelompok tani untuk memberikan masukan terhadap penyusunan programa. Melalui proses penyusunan yang komprehensif ini, diharapkan Programa Penyuluhan Pertanian Tahun 2026 dapat menjadi pedoman yang kuat dan efektif bagi penyuluh dan petani dalam meningkatkan produktivitas, keberlanjutan, serta kesejahteraan pertanian di Kecamatan Ngombol.