- Kecamatan Ngombol Lakukan Intensifikasi PBB-P2 Di Desa Bojong dan Desa Klandaran.
- Musdesus Pembentukan Koperasi Desa Merah Putih di Desa Wingkotinumpuk
- Musyawarah Desa Khusus Percepatan Pembentukan Koperasi Desa Merah Putih di Desa Karangtalun
- Capaian PBB-P2 Desa Wasiat Masih 32,12%, Kecamatan Ngombol Dorong Percepatan Penyetoran
- Camat Ngombol Hadiri Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Purworejo Tahun 2025
- Bupati Purworejo Resmi Melepas 704 Jamaah Calon Haji Tahun 2025
- Camat Ngombol Hadiri Upacara Pelantikan Dan Pengambilan Sumpah Janji Jabatan Tinggi Pratama, Jabatan Administrator, Jabatan Pengawas Dan Jabatan Fungsional
- Monitoring PBB-P2
- Musyawarah Antar Desa (MAD) Bumdesma Mitra Maju LKD Kecamatan Ngombol
- Rapat Kerja TP PKK Desa se-Glondongan Keburuhan
KEGIATAN PERPUSTAKAAN DESA NGOMBOL
Berita Terkait
Berita Populer
- PELANTIKAN BPD PENGGANTI ANTAR WAKTU (PAW) BPD DESA SUSUK
- KEGIATAN POSYANDU BALITA DI DESA NGOMBOL
- TRADISI BERSIH DESA SAAT MEMASUKI BULAN SURO DI DESA LABAN
- RAPAT PLENO TERBUKA REKAPITULASI DAFTAR PEMILIH HASIL PEMUTAKHIRAN (DPHP) PEMILU 2024
- PELATIHAN PIDATO BAHASA JAWA BAGI WARGA MASYARAKAT DESA NGOMBOL
- MUSYAWARAH DESA (MUSDES-RPJMDES 2019-2025) DESA DEPOKREJO
- PENUTUPAN TURNAMEN BOLA VOLI ARMADA CUP I 2019
- SEJARAH DESA KLANDARAN KECAMATAN NGOMBOL
- KEGIATAN KARANG TARUNA DESA PAGAK
- AKTIFITAS DI RUANG KASI TATA PEMERINTAHAN KECAMATAN NGOMBOL
.png)
Sesuai Undang undang nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan, pemerintah pusat, provinsi, kabupaten hingga desa mempunyai kewajiban menganggarkan perpustakaan desa. Kalau perpustakaan sekolah, sudah jelas minimal 5 persen APBS dialokasikan untuk perpustakaan sekolah.
Siti Juariah selau ketua Tim Penggerak PKK desa Ngombol menjelaskan, terbentuknya perpustakaan desa di desa Ngombol tidak serta merta langsung mampu meningkatkan minat baca masyarakat tersebut. Karena tumbuhnya minat baca tidak ujug-ujug atau tiba-tiba datang. Tetapi harus dipupuk sejak dini. Ibu-ibu, sangat berpengaruh menumbuhkan minat baca. Maka ibu-ibu harus dekat dengan buku, bukan dekat dengan Gawai (gatget) ketika menemani si kecil saat bercengkrama. Pengaruh ibu sangat dominan dalam penumbuhan minat baca. Anak tidak harus langsung disodori buku untuk membaca. Bisa dengan jalan diajak mendongeng, permainan baru yang kemudian di tempat tersebut disediakan bahan pustaka.
Kendala perpustakaan desa, masalah kekurangan uang masih jadi alasan klasik.Tetapi hal ini bisa dicari solusi dengan pengalokasian dana desa minimal 1 persen untuk kegiatan perpustakaan desa. Lakukan pula bertindak sebagai pemulung buku yakni mencari buku di masyarakat sekiranya buku bukunya tidak lagi diperlukan untuk dibeli atau disumbangkan. Atau juga bisa meminjam buku ke perpusta jual beli di masyarakat.
Dalam hal ini di desa Ngombol untuk menggiatkan kegiatan membaca, dibarengi dengan kegiatan rutin posyandu desa, yang bertempat di ruang perpustakaan desa. Hal ini dimaksudkan ketika si kecil melaksanakan kegiatan posyandu, maka ibu-ibu digiatkan membaca sambil menunggu pemeriksaan rutin posyandu untuk si kecil. Kegiatan posyandu di desa Ngombol dilaksanakan satu kali dalam satu bulan, sebanyak kurang lebih 30 orang yang hadir aktif dalam mengikuti kegiatan posyandu di desa Ngombol.
Lebih lanjut kegiatan ini bukan suatu kegiatan yang start langsung finish. Tapi sebagai langkah awal pengembangan perpustakaan desa. Kedepannya pada saat pertemuan rutin Karang Taruna desa Ngombol, akan diarahkan di ruang perpustakaan desa, sehingga akan menambah minat baca bagi remaja desa Ngombol, pungkas kepala desa Ngombol Suryanto.