- Pemerintah Desa se-Kecamatan Ngombol Gelar Penginputan APBDES 2025 di Aula Kecamatan
- Pengajian Rutin Nurjanah Desember 2024 Digelar di Gedung Serba Guna Kecamatan Ngombol
- Patroli Keamanan Natal di Kecamatan Ngombol Berjalan Lancar
- Rakerkab KONI Kabupaten Purworejo Tahun 2024
- Rapat Koordinasi Intensifikasi PBB Tahun 2024 Desa Kaliwungu Kidul, Kecamatan Ngombol
- Desa Kesidan Lakukan Intensifikasi PBB untuk Maksimalkan Pendapatan Daerah
- Verifikasi dan Validasi P3KE Desa Candi Kecamatan Ngombol Berlangsung Lancar
- Rapat Koordinasi Penertiban Pertambangan Minerba di Kabupaten Purworejo
- Desk Dana Transfer Kecamatan Ngombol Bersama BPKPAD Kabupaten Purworejo
- Rapat Koordinasi Tim Reaksi Cepat Penagihan PBB Kecamatan Ngombol
Dampak Kemarau Panjang, Areal Pertanian di Purworejo Menurun Drastis
Berita Terkait
- Langgar Perda Tata Ruang, Pemkab Purworejo Beri Sanksi 2 Usaha Karaoke0
- Resmi Dibuka oleh Pj Sekda, PORKAB 2024 Diikuti 11 Cabor0
- Kecamatan Ngombol Mengirimkan Kontingen Dalam Festival Dalang Anak (FDA)0
- Tunjukkan Komitmen Jaga Netralitas, Para Pejabat Pemkab Purworejo Tandatangani Pakta Integritas 0
- Daftar Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Purworejo Tahun 20240
- Pjs Bupati Ajak Masyarakat Sukseskan Pembangunan Bendungan Bener0
- Upacara Hari Kesaktian Pancasila di Kecamatan Ngombol Tahun 20240
- KPU Purworejo Tetapkan Pasangan Calon Peserta Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Purworejo Tahun 20240
- Bupati Buka Lomba MAPSI Ke-25 Jenjang SD Tingkat Kabupaten0
- Bupati Kukuhkan Paguyuban Pelaku Seni Purworejo0
Berita Populer
- RAPAT PLENO TERBUKA REKAPITULASI DAFTAR PEMILIH HASIL PEMUTAKHIRAN (DPHP) PEMILU 2024
- KEGIATAN POSYANDU BALITA DI DESA NGOMBOL
- PELANTIKAN BPD PENGGANTI ANTAR WAKTU (PAW) BPD DESA SUSUK
- TRADISI BERSIH DESA SAAT MEMASUKI BULAN SURO DI DESA LABAN
- PELATIHAN PIDATO BAHASA JAWA BAGI WARGA MASYARAKAT DESA NGOMBOL
- MUSYAWARAH DESA (MUSDES-RPJMDES 2019-2025) DESA DEPOKREJO
- PENUTUPAN TURNAMEN BOLA VOLI ARMADA CUP I 2019
- KEGIATAN KARANG TARUNA DESA PAGAK
- SEJARAH DESA KLANDARAN KECAMATAN NGOMBOL
- AKTIFITAS DI RUANG KASI TATA PEMERINTAHAN KECAMATAN NGOMBOL
Musim kemarau yang berkepanjangan menyebabkan suplai air menjadi sangat terbatas. Sehingga banyak areal persawahan yang tidak bisa berproduksi dengan baik, termasuk di daerah-daerah penyokong beras seperti Purworejo.
Keprihatinan itu disampaikan Pjs Bupati Purworejo Endi Faiz Effendi SPi MA, saat menerima rombongan dari Kementerian Pertanian dan Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah, di Ruang Bagelen, Kamis (10/10/2024).
Dalam kesempatan itu, Pjs Bupati didampingi Pj Sekda Drs R Achmad Kurniawan Kadir MPA, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Hadi Sadsila SP MM dan Kabag Prokopim Anas Naryadi SH MM.
Lebih lanjut Pjs Bupati mengungkapkan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan lintas sektor terkait dengan persiapan musim penghujan. Antara lain bagaimana irigasinya disiapkan dulu, dan memang secara jangka pajang pemerintah pusat telah memberikan program yang bagus yaitu pembangunan bendungan besar di Purworejo.
”Manajemen airnya memang harus lebih bagus lagi. Bagaimana kita bisa mengatur volume air pada waktu musim hujan, kita tampung dan nanti musim kemarau kita manfaatkan untuk tanaman-tanaman termasuk tanaman pangan. Harapannya dengan adanya bendungan di Purworejo nantinya kebutuhan air bisa tercukupi,” ungkapnya.
Direktur Serealia Ditjen Tanaman Pangan Kementan, Dr Ir Moh Ismail Wahab MSi mengungkapkan, untuk musim tanam Oktober ini areal tanam di Kabupaten Purworejo sangat rendah. Menurutnya, Kabupaten Purworejo punya potensi yang baik, mencapai 12.000 hektar.
”Kami menawarkan untuk potensi tanam itu 6.000 hektar, tetapi Purworejo hanya mampu 100 hektar. Di sisi lain, kondisi kita saat ini kekurangan produksi, kalau kita tidak di-support dari daerah sekitar, kita sangat kekurangan. Indonesia itu 58% produksi beras disokong oleh Jawa, kalau Jawa mengalami penurunan berarti Indonesia bermasalah,” katanya.
Dikatakan bahwa pihaknya membuka peluang program tebar benih, bantuan pestisida, bantuan pompa, bantuan alsintan, bantuan combine, bantuan tractor dan sebagainya.
”Yang kami promosikan Oktober ini bantuan benih, silahkan usulkan berapapun bantuan benih di bulan ini,” katanya.
Menurut Ismail, pada tahun 2024 ini tidak seperti tahun-tahun sebelumnya. Bahkan berdasarkan data BPS, pada bulan Juni lalu Indonesia minus 3 juta ton gabah kering dibandingkan tahun 2023.
”Dan sangat menghawatirkan, di akhir tahun 2024 kemungkinan kita tidak bisa positif dalam sejarah produksi padi nasional. Sejak merdeka sampai sekarang, baru kali ini kita mengalami minus,” ungkapnya.
Sedangkan Hadi Sadsila menjelaskan Purworejo memang memiliki potensi padi yang sangat tinggi. Pihaknya juga sudah menerima dan melaksanakan program dari Kementan yaitu program perluasan areal tanam (PAT), pompanisasi dan sebagainya.
”Permasalahan yang sedang kami hadapi adalah ketersediaan air. Kami berusaha untuk terus memaksimalkan program yang sudah dijalankan dari pemerintah pusat maupun daerah. Semoga penurunan pada bulan Oktober ini dapat segera diatasi yang tentunya juga tidak mudah," ungkapnya.